Jumat, 05 Oktober 2012

Perbandingan Aksaraː Pallawa, Khmer, dan Kawi.

     Aksara Pallawa sejatinya berasal dari India selatan yang dibawa keluar daerah bersamaan dengan perluasan dinasti Pallawa ke daerah Asia Tenggara. Aksara ini dikenal sebagai nenek moyang aksara-aksara di daerah Asia Tenggara. Prasasti yang ditemukan di Asia Tenggara, khususnya pada abad ke-4 sampai ke-6, ditulis menggunakan aksara Pallawa. Lambat laun, aksara ini berevolusi menjadi aksara-aksara turunan yang berbeda di setiap daerah yang pernah disinggahinya. 
     Aksara Khmer adalah aksara resmi yang digunakan di Kamboja. Aksara Khmer diturunkan dari tulisan Brahmi dari India kuno melalui tulisan Pallawa, yang digunakan di India selatan dan Asia Tenggara selama abad 5 dan 6 M. Inskripsi tertua dalam bahasa Khmer, ditemukan di Angkor Borei di Provinsi Takev di selatan Phnom Penh, bertahun 611 M. Aksara Pallawa terus mengalami perubahan bentuk hingga beberapa abad selanjutnya, hingga terbentuk aksara Khmer baku yang sekarang. Jumlah dari konsonan Khmer sendiri menyusut. Hal ini dikarenakan pengaruh agama Buddha yang pesat di Kamboja. Agama Buddha aliran Theravada tidak menggunakan bahasa Sansekerta seperti Hindu, namun menggunakan bahasa Pali sebagai bahasa liturgisnya. Bahasa Pali tidak menggunakan konsonan ś dan ṣ. 




Gambar 1. Evolusi aksara Khmer.



Gambar 2. Aksara Khmer baku (modern).


     Aksara Pallawa merupakan aksara pertama yang digunakan Nusantara sebagai sistem penulisan pertama. Aksara ini pernah hadir pertama kali di Kalimantan, di kerajaan di hulu sungai Mahakam; Kutai. Dicatat, sistem penulisan ini masuk ke Nusantara pada abad ke-4 Masehi. Berkat aksara Pallawa, Nusantara keluar dari zaman pra-sejarah. Aksara Pallawa berevolusi menjadi beberapa aksara di Nusantara, seperti: aksara Batak, Kerinci, Sunda, jawa, Lontara, Bali, dll.). Sejauh ini, prasasti tertua yang memuat aksara Kawi adalah prasasti Plumpungan (di tulisan sebelumnya di blog ini dikatakan prasasti Dinaya) yang berangka tahun 672 Saka. Prasasti ini otomatis memberikan informasi bentuk awal dari aksara Kawi. Prasasti ini menandakan kelanjutan dari evolusi aksara Pallawa di Nusantara.
     Jika dilihat dari  sisi geografis, jarak tempat berkembang kedua aksara ini cukup jauh, namun ternyata bentuk dari kedua aksara ini tidak begitu berbeda jauh secara garis besarnya. Tetapi,  mungkin saja kedua negara ini pernah menjalin hubungan diplomatis melihat Nusantara adalah negara raksasa pada masa Sriwijaya dan Majapahit. Akan tetapi yang patut diperhatikan bahwa aksara Khmer yang telah berevolusi sedemikian rupa masih memiliki jumlah konsonan yang lengkap (terlepas adanya aksara yang tak terpakai sekarang, bentuknya masih diketahui), berbeda dengan aksara Kawi yang aksaranya masih belum lengkap teridentifikasi. Melihat kenyataan bahwa aksara Khmer dan Kawi sama-sama berasal dari aksara Pallawa, saya berminat untuk melakukan sedikit perbandingan aksara. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara aksara Pallawa, Khmer, dan Kawi.


Gambar 3. Tabel perbandingan aksara (1).




Gambar 4. Tabel perbandingan aksara (2).




Gambar 5. Tabel perbandingan aksara (3).

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Mulawarman
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Khmer
http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Pallawa
http://www.skyknowledge.com/pallava.htm
Prasasti Talang Tuo
Prasasti Canggal
Prasasti Mantyasih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar